Dimas Sondang Irawan PhD(PT), Ketua Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tampil sebagai invited speaker dalam The 4th International Conference on Medical and Health Sciences (ICMEDH) pada Selasa (24/9/2024). Konferensi internasional ini mengusung tema "Advancing Health and Medicine: Innovations, Integration, and Impact."
Dalam paparannya membahas fenomena inovasi dalam bidang biomekanik. Ia juga menyoroti pandangan umum bahwa inovasi selalu identik dengan teknologi terbaru, canggih, dan relatif mahal. Namun, menurutnya, pendekatan tersebut tidak selalu dapat diterapkan di negara-negara berkembang.
"Saat ini, teknologi biomekanik tercanggih menggunakan pemetaan tiga dimensi (3D), yang tentunya membutuhkan biaya operasional tinggi," jelasnya. Menanggapi tantangan ini, Dimas bersama beberapa rekannya merancang metode pemetaan biomekanik dua dimensi (2D), yang terbukti memiliki tingkat validitas yang baik dan lebih terjangkau.
Metode pemetaan 2D yang dikembangkan menawarkan solusi yang lebih praktis dan ekonomis, tanpa mengorbankan akurasi, sehingga dapat diadopsi oleh negara-negara dengan keterbatasan sumber daya. "Ini bisa menjadi pilihan yang menjanjikan di masa depan," tambahnya.
Konferensi ICMEDH 2024 ini menjadi ajang penting bagi para ilmuwan dan praktisi kesehatan untuk bertukar gagasan dan inovasi guna meningkatkan kesehatan global melalui integrasi dan dampak teknologi yang tepat guna.