JurnalPost: Gerakan pengabdian kepada masyarakat tengah terus digalakan oleh Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini berkaitan dengan peringatan HUT Ikatan Fisioterapi Indonesia yang ke-56.
Pengabdian ini mengangkat tema "Bergerak Bersama Fisioterapi Untuk Indonesia Maju". Pengabdian diselengarakan di RT 01 Lingkungan Marong Jamaq Utara, Mataram dan diikuti oleh lebih dari 50 masyarakat, Rabu (10-13/7/2024).
Kegiatan ini disambut hangat oleh Perangkat Kelurahan dari Lingkungan Marong, Lalu Muhammad Yaqub S.E, "Senang rasanya menerima kegiatan pengabdian dari para akademisi dilingkungannya. Keterlibatan dari berbagai perangkat sekitar dan ikatan alumni fisioterapi UMM sangat membantu dalam meningkatkan wawasan baru. Saya yakin ini semua tak lepas dari rencana tindak lanjut kedepannya", katanya.
Dimas Sondang Irawan SST.Ft., M.Fis., Ph.D, dalam sambutanya juga menyampaikan, "Kegiatan ini bekerjasama dengan ikatan alumni fisioterapi UMM yang tersebar diwilayah Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dengan ini kami berharap para masyarakat dapat mengenal dan menjangkau fisioterapi melalui alumni kami," jelasnya.
Kegiatan pengabdian ini sebelumnya telah dijembatani oleh para alumni. Sehingga yang disampaikan ini berdasarkan permasalahan yang sering terjadi di tengah lingkungan masyarakat Marong. Seperti permasalahan gerak tubuh, penurunan kekuatan dan nyeri otot, obesitas, kebugaran fisik dan perilaku tumbuh kembang ditengah kemajuan teknologi. Materi pengabdian tersebut disampaikan oleh dosen fisioterapi UMM sesuai dengan kepakarannya.
Keluhan tersebut dinilai akibat kurang optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dilingkungan. Seperti keluhan masyarakat mengenai nyeri otot, kelemahan otot, serta rasa mudah lelah yang dapat dicegah melalui konsumsi makanan tinggi kalsium. Jenis makanan yang dapat dikonsumsi meliputi ikan, kacang-kacangan, telur, produk olahan susu dan sayuran berdaun hijau. Seluruh makanan ini dapat dengan mudah ditemui di lingkungan Marong. Selain itu juga, pola makan dengan real food mampu mengurangi kejadian obesitas.
Perilaku obesitas saat ini juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Salah satu contoh sederhananya adalah penggunaan kendaraan bermotor walaupun hanya aktivitas ke sekitar rumah. Pola ini dapat dirubah dengan membiasan berjalan kaki, karena dengan 8.000-10.000 langkah mampu menurunkan 2kg berat badan. Tak hanya itu, dosen juga memberikan pencegahan ketika masyarakat mengalami nyeri pada tubuh, yang masyarakat sekitar sebut dengan istilah "panggel".
Yang tak kalah pentingnya adalah menyoroti pola asuh dengan normalisasi penggunaan gawai pada balita hingga anak-anak. Pembiasaan ini jika diteruskan dapat menurunkan kemampuan motorik, gangguan penglihatan, perubahan postur, dan menurunkan ketrampilan bersosialisasi.