Malaysian Physiotherapy Association (MPA) menyelenggarakan Konferensi Fisioterapi Malaysia 2024 yang mengangkat tema “Teknologi Baru dalam Fisioterapi: Membentuk Masa Depan", Jum'at (24-25 Mei 2024).
Konferensi ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi dan menjadikan fisioterapi garda terdepan dalam mengentaskan permasalahan kesehatan. Saat ini Dunia tengah berada pada masa 4.0, sehingga proses rehabilitasi kedepannya menggunakan pendekatan teknologi maju.
Konferensi ini dibuka oleh Presiden Fisioterapi Malaysia Assoc. Prof. Dr. Mohd. Haidzir Abd Manaf yang disaksikan oleh Presiden Fisioterapi Dunia, Dr. Michel Landry. Selain itu konferensi ini diikuti oleh berbagai perwakilan dari Asosiasi Fisioterapi Asia Pasifik Barat yang terhimpun dari akademisi dan klinisi.
Banyaknya keterlibatan pemangku kepentingan ini bertujuan sebagai eksplorasi tentang bagaimana kemajuan mutakhir di masa depan, memberdayakan fisioterapis dan pasien dengan solusi inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemulihan.
Tentunya Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu peserta yang turut memberikan sumbangsih terhadap inovasi tersebut. Rakhmad Rosadi, PhD.PT, menjadi Dosen yang di delegasikan dalam kegiatan ini.
Dalam pemaparannya, secara lantang menyampaikan bahwa nyeri lulut diberbagai belahan Dunia masih menjadi permasalahan fungsi gerak yang belum terkontrol. Sehingga saat ini harus hadir inovasi terbarukan yang mampu mengendalikan permasalahan nyeri lulut akibat osteoarthritis ataupun degenerative arthritis. Inovasi di bidang latihan menjadi hal penting, karena hasil penelitian memperlihatkan bahwa latihan mampu meningkatkan kualitas hidup kearah yang lebih baik.
"Selain itu, kehadiran kami di tengah konferensi akan memperluas komitmen internasionalisasi. Saat ini, kami tengah melakukan diskusi bersama dengan Prof. Alia Alghwiri Ph.D dari University of Jordan. Kami berharap kerjasama ini akan memperkuat Tridarma", tandasnya.