Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lakukan penyamaan persepsi keilmuan fisioterapi bersama dengan Clinical Educator (CE), Sabtu (2/12/2023).
Safun Rahmanto, SST.Ft., M.Fis menyampaikan bahwa penyamaan persepsi atau apersepsi merupakan suatu hal yang krusial pada Pendidikan Profesi Fisioterapi. Hal ini dikarenakan mahasiswa/i kami secara penuh berinteraksi langsung dengan para CE. Tentunya kegiatan ini untuk penyamaan persepsi terkait capaian pembelajaran. Selain itu kegiatan ini juga disertai penyampaian kurikulum dan komponen penilaian setiap mahasiswa/i, jelasnya.
Kegiatan apersepsi ini melibatkan Ketua Dewan Pertimbangan Harian, Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Dr Heri Priatna, SKM, S.Sos, Ftr, MM, Sp.FOM. Dalam paparannya Beliau menyampaikan standar layanan fisioterapis, penilaian pembelajaran dan proses pembelajaran stase klinis di wahana praktik.
Profesi Fisioterapis UMM memiliki stase muskulo-orthopedi, neuromuskuler, kardiovaskular-pulmonal, komunitas, olahraga, integument, geriatri dan pediatri. Sedangkan stase peminantannya terdiri dari ergonomi-kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan wanita, disaster dan kegawatdaruratan, serta homecare. Seluruh stase ini ditempuh selama 3 semester.
Kegiatan apresepsi ini juga dirangkaikan dengan workshop updating keilmuan fisioterapi. Materi penguatan tersebut bekerjasama dengan komunitas fisioterapi yang ada di Indonesia.
Komunitas ini terdiri dari Perhimpunan Fisioterapi Anak Indonesia (PFAI), Perhimpunan Fisioterapi Olahraga Indonesia (PFOI), Perhimpunan Fisioterapi Neurologi Indonesia (PFNI), dan Perhimpunan Fisioterapi Geriatri Indonesia (PFGI).
Peserta apersepsi dan workshop ini terdiri dari 51 CE yang berasal dari berbagai wahana praktik. Baik dari Praktik Mandiri, Klinik, Rumah Sakit Khusus, Rumah Sakit Pendidikan, dan Rumah Sakit Umum.