Lahirnya kolaborasi antara UMM dengan UNESCO, menjadi latar belakang kunjungan Direktur Eksekutif APCE UNESCO C2C di Prodi Fisioterapi FIKes UMM. Sebagai salah satu rangkaian kunjungan, sharing session yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ignatius D.A. Sutapa, M.Sc telah terlaksana pada Selasa (23/01/2023).
Berlatar di Aula Kampus 1 UMM, pimpinan Prodi dan segenap dosen Fisioterapi turut hadir berpartisipasi dalam acara tersebut. Terlebih, perspektif kesehatan di era disrupsi teknologi menuju kesehatan digital adalah topik yang diusung oleh Prof. Igna. Gambaran akan adanya transisi di segala lini pada era disrupsi teknologi, menjadi topik hangat untuk membukakan cara pandang SDM di lingkungan FIKes UMM, khususnya Fisioterapi.
Gagasan kesehatan digital tak lain lahir dari adanya pandemi yang telah terjadi. Selama pandemi, banyak hal yang dapat dimaknai, menurut Prof. Igna. “Ada yang memaknai dengan penuh kesulitan, ada pula yang memaknai dengan lahirnya kesempatan” tambahnya.
Mengingat konsep level kesehatan di Indonesia yang masih rendah, upaya-upaya mitigasi dan percepatan layanan kesehatan perlu dilakukan. Terlebih beliau menyampaikan, masuknya era digital ini menjadi momen yang baik untuk dimanfaatkan. Termasuk dengan adanya instruksi pimpiman negara untuk lakukan digitalisasi kesehatan di mulai dari level pimpinan.
Bersamaan dengan hal tersebut, Dekan FIKes UMM, Dr Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom. menuturkan, langkah digitalisasi di level Prodi dan Fakultas telah disemarakkan. Adanya layanan kemahasiswaan dan alumni berkenaan dengan administrasi mulai ditrasnformasikan ke arah digital.
Sementara itu “media elektronik yang ditempatkan pada kampus 1 dan 2 harus dimanfaatkan untuk fasilitasi proses migrasi teknologi yang berisi informasi penting, pun juga sebagai langkah branding” disampaikan oleh Bapak Yoyok.
Sebagai penutup, Prof Igna menyampaikan “keberadaan bapak/ibu dosen di lingkungan FIKes memegang peranan yang penting” di balik makna kalimat tersebut, beliau mengaitkan jika orang-orang yang berperan pada ilmu kesehatan perlu menyesuaikan dengan adanya transformasi digital, guna manfaat yang optimal.
Hal tersebut selaras dengan apa yang sedang dikembangkan oleh Prodi Fisioterapi yang berada di bawah FIKes UMM. Selain layanan administrasi digital, mahasiswa pun perlu dibekali wawasan penggunaan teknologi, agar produktivitas dapat tercapai.