Akhir tahun 2021 lalu menjadi momen haru bagi Letda Ckm Arya Winata S.Kes., Ftr. Pasalnya, secara resmi Arya, sapaan akrab alumni Fisioterapi UMM ini telah diambil sumpahnya sebagai Fisioterapis.
Tak cukup di sana, setahun setelahnya, Arya telah resmi berpangkat Letnan Dua (Letda). Di posisinya saat ini, Letda Arya menjabat sebagai Pama Pusdikes, yakni pimpinan bagi Bintara dan Tamtama. Sepak terjang Letda Arya hingga capai karir gemilangnya tak datang begitu saja. Banyak tahapan yang dilalui hingga dapati posisinya kini.
Melalui wawancara yang tim lakukan Rabu lalu (18/01/23), Letda Arya menceritakan awal perjalanan karirnya. Begitu lulus dari Fisioterapi UMM, beberapa tempat telah dicobanya untuk memasukkan lamaran kerja. “Belum rejeki,” katanya singkat dengan senyum tipis mengenang masa sulit itu.
Namun hari berlalu, selain kerja keras untuk terus mencari, juga usahanya mendekati Tuhan yang tak henti, akhirnya berbuah manis. Oleh informasi yang diberikan Kaprodi Profesi Fisioterapis UMM, Bapak Safun yang kala itu mengirimkan brosur pendaftaran perwira karir tenaga kesehatan, akhirnya membukakan jalan Letda Arya untuk mencoba.
“Sangat ragu sebenarnya, tinggi saya hanya 160 an, dan berat badan pun di angka yang belum ideal, begitupun saya buta dengan pelajaran negara, mana mungkin akan lolos” tuturnya. Namun siapa sangka, di balik rasa ragunya, Letda Arya terus berusaha hingga tahapan tes dilaluinya dengan apik.
Sempat terkendala akibat cidera selama latihan, bahkan disarankan untuk melakukan tindakan operasi di area kaki. Semua itu telah terlewati berkat dukungan keluarga, rekan dan tentunya Prodi Fisioterapi UMM sendiri.
Tidak disangka, Letda Arya yang dulunya juga menjadi asisten laboratorium semasa kuliah di Fisioterapi UMM, kini mengaplikasikan ilmu ke Fisioterapian bahkan di hadapan pejabat Rindam Jaya. Berkat keterampilan dan pengalaman semasa kuliah di UMM, tes skill yang ditempuh Letda Arya pun menghantarkannya lulus di hari pengumuman.
Kini Letda Arya menuturkan kesiapannya untuk dilepas guna mengaplikasikan ilmu kefisioterapian. Dijumpainya di lapangan kasus yang dahulu juga diajarkan, seperti shin splint, fasciitis plantaris, hamstring tear, sciatica dan lain sebagainya. Hal ini membuatnya mudah melakukan penanganan, hingga membuahkan pujian dari pimpinan.
Menjabat sebagai Pama Pusdikes, Letda Arya menuturkan meskipun saat ini menjadi pimpinan Bintara, di atas langit masih ada langit, ia menambahkan jika saat ini pun ia akan terus belajar.
Tentu perjalanan yang Letda Arya sampaikan mendapat respon bangga dari civitas akademika Fisioterapi UMM. Harapan ke depan, semoga para mahasiswa yang saat ini menempuh Pendidikan Fisioterapi, memiliki kiprah gemilang seperti yang Letda Arya telah dapatkan.